Roda pasti berputar dan setiap orang pasti
mempunyai masa lalu, banyak kenangan yang membuat kita tersenyum namun ada juga
kenangan yang membuat kita sedih. Ketika
kita mengingat kenangan yang manis maka seketika perasaan kita dibuat senang
oleh rindu ingin mengulang kembali kenangan itu, namun ketika kita mengingat
kenangan yang pahit maka seketika juga perasaan kita akan menjadi gelisah,
sedih dan galau bahkan ada sebagian orang yang merasa sampai depresi oleh
kenangan pahit di masa lalunya. Naah permasalahannya bagi sebagian orang ingin “melupakan”
kenangan yang buruk itu , apakah itu bisa???
Melupakan adalah asal
kata dari “lupa”, dapat diartikan melupakan adalah proses untuk menjadi lupa
secara disengaja oleh diri sendiri. Tentunya proses melupakan akan melewati
perjuangan keras yang tidak ada hasilnya, karena sama saja kita membuang sebagian
memori dalam ingatan dan itu akan sulit sekali. Lalu bagaimana cara nya jika
kita tidak bisa melupakan kenangan buruk yang kita alami??
Cara terbaik untuk
mengatasi kenangan buruk adalah dengan cara “melepaskan”. Melepaskan dapat diartikan mengikhlaskan
sesuatu buruk yang dialami. Dengan cara “melepaskan” kita tidak merasa terpenjara oleh kenangan
buruk yang kita alami dan kita juga tidak merasa tersiksa olehnya. Ambil saja pelajaran-pelajaran
dari kenangan buruk yang kita alami agar tidak jatuh dilubang yang sama
dikemudian hari. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik untuk kita? Dan kita
lah yang menentukan nasib kita sendiri, tentunya kita tidak mau terpenjara
dalam kenangan buruk. Maka dari itu “melepaskan” jalan terbaik untuk kita. MERDEKA!!!
“Tidak ada waktu terbuang sia-sia
jika kita menggunakan pengalaman secara bijak.”
(Auguste Rodin)
(Auguste Rodin)
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan
Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan
punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Kerana
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya
kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap” (QS.94:1-8)