Wednesday, May 15, 2013

Kisah Siti Fatimah az Zahra

Alkisah, pada tahun ini datang sebuah ujian di kota Mekkah yaitu kelaparan terjadi diseluruh sudut-sudut kota Mekkah. Kejadian ujian ini juga ternyata menimpa putri bungsu Nabi Muhammad saw yaitu Siti Fatimah Az Zahra dan suaminya Ali bin Abi Thalib.
Pada suatu siang yang cerah Siti Fatimah berkata kepada suaminya, "suami ku, aku tadi mendengar dari para penduduk bahwa ayahku (Rasulallah) mendapat rezeki dari Allah swt tadi pagi. bagaimana jika aku meminta sedikit rezeki itu untuk kita?. Ali pun menjawab."Coba saja mungkin itu jalan keluar dari Allah swt untuk kita." Singkat cerita, Siti Fatimah pun langung berangkat ke rumah Rasulallah.
Sesampai di rumah Rasulallah, "Assalammualaikum ayahku." Ucap Siti Fatimah. "Wa'alaikumsalam." Sambut Rasulallah. "Wahai anak ku kenapa engkau memegang perut kamu?". Ucap kembali Rasulallah. Siti Fatimah pun menjawab, "Wahai ayahku, tadi aku mendengar dari penduduk jika engkau sedang mendapat rezeki, apa itu benar? jika benar apakah aku boleh memintanya sedikit saja? karena aku dan suamiku sedang kelaparan wahai ayahku." Rasulallah pun berkata, "Wahai anakku, memang tadi aku mendapat rezeki dari Allah swt dan jika rezeki itu aku makan sendiri maka tidak akan habis sampai hari kiamat, namun tadi juga aku sudah bagikan rezeki itu semuanya kepada penduduk dan sekarang pun aku sedang kelaparan." Mendengar hal itu Siti Fatimah hanya tersenyum dan berkata, "Wahai ayahku, engkaulah ayahku dunia akhirat."
Beberapa hari berikutnya ketika Siti Fatimah membuka lemari tua di dalam rumahnya, tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh diatas kepala Siti Fatimah dan pada saat dibuka oleh Siti Fatimah ternyata di dalam itu ada banyak kepingan emas-emas. Melihat hal itu Siti Fatimah pun langsung memberi tau suaminya (Ali), "Wahai suamiku tadi aku tidak sengaja membuka lemari tua itu dan tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh menimpa kepala aku, setelah aku lihat ternyata kepingan emas. Wahai suamiku, cepatlah pergi ke pasar dan tukarlah emas ini dengan sesuatu yang bisa kita makan karena kita sedang kelaparan." Ucap Siti Fatimah. Mendengar ucapan itu Ali pun langsung membawa kepingan emas itu ke pasar.
Sesampai di depan pasar Ali melihat seorang nenek-nenek lemas tidak berdaya sehingga muncul rasa iba dan kasihan dari Ali dan Ali pun langsung menghampirinya lalu mengasih semua kepingan emas yang dia bawa kepada nenek-nenek itu. Di dalam perjalan pulang Ali pun merasa cemas karena dia takut istrinya (Siti Fatimah) akan marah kepada dirinya.
Sesampai di rumah, "Wahai suamiku kenapa engkau termenung? mana makanan-makanan yang engkau bawa dari pasar?." Ucap Siti Fatimah. Dengan sedikit gugup Ali pun menjawab, "Istriku maafkaanlah aku! karena tadi aku di depan pasar melihat seorang nenek-nenek lemas tak berdaya dan aku tidak tega melihatnya sehingga kepingan emas-emas itu aku kasihkan semuanya kepada nenek-nenek itu. Maafkan aku?." Mendengar hal itu Siti Fatimah tersenyum dan berkata, "Suamiku, tidak usah kau meminta maaf kepada aku, aku bangga denganmu karena engkaulah Suamiku dunia akhirat."

wasallammualaikum wr wb

  

No comments:

@raditmr