“Garuda di dadaku, garuda kebangsaanku, ku
yakin hari ini pasti menang”. Itulah nyanyian dari tifosi-tifosi atau
supporter-suporter timnas garuda saat bertanding, tanpa kenal lelah
supporter-suporter kita bernyanyi tanpa henti demi terciptanya satu tujuan bersama
yaitu kemenangan dan juara. Dari orang tua sampai balita datang ke tempat
dimana timnas garuda bertanding tidak peduli jarak yang mereka tempuh jauh
dekat dan panas hujan mereka seolah tidak peduli dengan itu. Namun bagaimana
dengan timnas garudanya sendiri? Disaat para supporter sudah menunjukkan
semangat dan kecintaannya timnas garuda malah mendapatkan hasil yang kurang
memuaskan hamper di setiap pertandingan. Mengapa itu bisa terjadi?
Ada
banyak factor yang mempengaruhi penurunan performa timnas garuda tetapi
factor-factor itu mengerucut ke satu factor yang sangat besar seolah seperti
gunung es besar yang sulit dihancurkan factor itu adalah terjadinya dualisme
kompotisi yang bernaung di bumi pertiwi ini yaitu Liga Super Indonesia (LSI)
dan Liga Primer Indonesia (LPI). Semua kompotisi ini dengan keegoisannya
mengaku dialah kompotisi yang paling benar sehingga dari factor itulah muncul
PSSI tandingan yaitu KPSI akibatnya para pemain terbaik Indonesia bingung dan
serba salah jika dirinya dipanggil untuk membela timnas garuda akhirnya hamper
semua pemain menolak panggilan itu.
Sebenarnya
gampang saja untuk menselesaikan masalah ini dengan cepat yaitu bubarkan rezim
PSSI yang saat ini berkuasa karena PSSI saat ini dipimpin dari kalangan yang
sebenarnya tidak mencintai sepakbola sekarang juga dan diikuti pembubaran KPSI
secara cepat karena KPSI adalah seolah-olah menjadi perkeruh sepakbola
Indonesia serta penyatuan kompotisi yang berkuasa saat ini sekarang juga lalu diikuti juga pembinaan dan pelatihan para
pemain sepakbola junior di pelosok negeri ini karena para pemain junior ini
yang sepuluh tahun lagi akan menjadi tulang punggung timnas garuda sekaligus
menjadi harapan besar rakyat Indonesia. Jika itu semua terpenuhi maka menjadi
kontestan World Cup bukanlah mimpi kosong, legenda sepakbola Brazil yaitu Pele
pernah mengatakan “suatu Negara namanya akan terkenal bisa melalui sepakbola”