Saturday, January 23, 2016

Filosofi Kehidupan Bagai Jam Dinding



Hallo guys.. tak terasa sudah hampir 3 tahun  saya tak mengukir pena di blog ini. untuk memulai kembali menulis, kali ini saya akan membahas tentang “Filosofi kehidupan bagai jam dinding ”.
                Sering kali kita terasa jenuh dengan hidup ini, selalu ada saja masalah dan rintangan yang kita hadapi. Sering kali juga kita terkesan putus asa dalam menjalani hidup ini, banyak mengeluh dan sebagainya. Bahkan hati kita suka bilang, “ayo akhiri kehidupan ini”. ohh no.
                Jika kita perhatikan siklus jam dinding, kita akan menemukan semangat hidup kita kembali, loh?. Iyaa, silakan kamu coba perhatikan jam dinding dirumah kamu. Jam dinding itu akan selalu berputar tidak kenal lelah, dia bergerak ke atas, terus ke bawah lagi, terus ke atas lagi begitu seterusnya, dia hanya dibutuhkan pada saat tertentu saja, dan dia juga tetap setia bekerja walaupun dia berubah kusam, hingga sampai pada waktunya dia akan mati. Lantas apa yang bisa diambil dari jam dinding itu?
                Seperti jam dinding, kita harus tahan banting dalam setiap masalah yang kita hadapi, jangan pernah mengeluh dan jangan pernah bilang “saya sudah lelah”. Karena hidup ini, kadang kita di atas dan kadang di bawah, yang sedang di bawah jangan khawatir hajar terus masalah kita dan yang di atas jangan sombong atas apa yang diraih karena suatu saat nanti akan lenyap semata.  Jika hidup kita merasa terasa tidak dibutuhkan oleh  sekitar kita, jangan mengeluh. Karena orang lain hanya akan iri ketika kita diatas dan senang ketika kita dibawah, hidup ini kita yang jalanin, ibaratnya kita adalah sebagai nahkoda kapal yang bebas menentukan pelabuhan tujuan. Jangan putus asa kawan, sampai ada sesuatu yang bilang ke kita, “sudah saatnya kamu kembali karena allah merindukan kamu di surga”.

“jika kamu terjatuh karena masalah! Bangun lagi, jika jatuh lagi?, kamu bangun lagi, jika jatuh lagi? Kamu bangun lagi sampai jatuhnya bosan menjatuhkan kamu.

No comments:

@raditmr