Wednesday, July 24, 2013

Doa Tak Diterima Karena Jimat?

tasbih
Pernah dengar kata-kata Jimat? Bagaimanakah hukumnya orang yang punya jimat dalam Islam? Apakah doa-doa kita akan diterima Allah jika kita punya benda-benda tersebut?
Sesungguhnya seseorang yang memiliki jimat sudah tentu meyakini bahwa jimat ini memiliki kekuatan yang dapat memberikan manfaat dan mudharat dari selain Allah. Jadi jelas, perbuatan ini termasuk salah satu perbuatan syirik. Bagaimana Allah mau menerima doa-doa kita, sedangkan kita telah melakukan perbuatan yang mendatangkan murka-Nya?
Di antara perbuatan syirik lainnya adalah:
Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh atau jin untuk memudahkan urusannya. Beranggapan bahwa aturan atau hukum buatan manusia lebih baik daripada hukum Allah swt, atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Sihir. “Dari Bujalah Bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir.”
Perdukunan. “Barang siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR Abu Daud)
Bersumpah dengan selain Allah. “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi)
Mantera dan Jampi-jampi. “Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa’), dan jimat (tama’im) dan pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syrik.“ (HR Ibnu Majah)
Merasa sial karena sesuatu. Kata Nabi saw, “Barangsiapa yang tidak jadi melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik.” Lalu para sahabat ra bertanya, “Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut, wahai Rasulullah?” Maka jawab Nabi saw, “Katakanlah, Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka wala ilaha ghairaka.” (HR Ahmad)
Syirik kecil yaitu riya’, merasa senang saat orang lain melihat perbuatan baiknya dan menambahnya, juga merasa malas saat tak ada yang melihatnya dan menguranginya. Rasullah saw bersabda, “Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil.” Lalu para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Jawab Rasulullah, “Riya’.” (HR Ahmad dan Abu Daud)
Hukum yang diterima oleh pelaku syirik di antaranya dapat menggugurkan semua amal baik, sebagaimana QS Az-Zumar (39): 65, “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi’.” Apabila tidak bertobat ketika masih hidup atau saat meninggalnya masih berbuat syirik maka ia kekal dan abadi di neraka.
Lalu pada QS An-Nisaa’ (4): 116, Allah juga menegaskan, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

No comments:

@raditmr